Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-54, Ikatan Alumni Fakultas Peternakan, Universitas Padajadjaran (IKA Fapet Unpad), Bandung, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Sabtu, (28/10/2017), menggelar Serasehan dengan bertajuk “Peran dan Partisipasi Alumni Dalam Pengembangan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran”, yang dihadiri dengan tujuh pemateri dan 150 alumni dari berbagai profesi termasuk para dosen Fapet Unpad, Fapet Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah, Malang.
Serasehan dibuka oleh Ketua Umum IKA Fapet Unpad, Ir Asep Iskandar, yang juga menjabat Vice President PT Succofindo Pusat, Jakarta, yang mengemukakan bahwa tujuan serasehan ini salah satunya untuk konsolidasi dan menampung ide dan pemikiran para alumni yang sudah berkiprah di berbagai sektor untuk pengembangan Fapet Unpad dalam menghadapi tantangan persaingan regional, nasional dan internasional, terutama dalam mempersiapkan para calon sarjana peternakan, khususnya dari Fapet Unpad.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pembina IKA Fapet Unpad, Prof DR Ir H. Tjeppy D. Sudjana, yang juga Mantan Dirjen PKH, dan sekarang menjabat Staf Peneliti Senior Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor, menekankan, “Pentingnya softskill bagi lulusan/alumni baru, sehingga memiliki keunggulan etika, emosi dan integritas (dimana pikiran selaras dengan ucapan), komunikasi dan leadership untuk membawa dirinya serta nama almamater ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara Dekan Fapet Unpad, Prof DR Ir Husmy Yurmiati, mengemukakan, Fapet Unpad yang kini sudah memiliki PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum) sudah dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana, sehingga calon sarjana/mahasiswa hanya tinggal memanfaatkan secara maksimal dan melengkapi diri dengan knowledge/skillfull, managerial dan enterpreneur (kewirausahaan) untuk mampu berkompetisi di masyarakat dengan alumni dari almamater lainnya.
Kemudian yang cukup menarik hal yang dikemukakan oleh Ir Budi Wahyu Setiadi selaku Managing Director PT Javatec Food Technology, Serpong Tangerang (perusahaan mesin-mesin pengolah hasil peternakan/pertanian), mengimbau, bahwa peternak dan sarjana peternakan terlalu berkonsentrasi mengembangkan bagian hulu dari bisnis peternakan (seperti Breeding Farm, Budidaya, Sistem Marketing dll), sementara bagian hilirnya yaitu Processing Plant berupa pengolahan hasil-hasil peternakan berupa daging, telur dan susu nyaris terlupakan.
“Padahal di situlah terdapat nilai tambah dan sangat menguntungkan. Oleh karena itu, sudah saatnya Fakultas Peternakan mempersiapkan dan memperkenalkan calon alumninya dengan teknologi pengolahan hasil ternak terbaru, apalagi dalam menghadapi era grobalisasi dan MEA saat ini,” ucap Ir Budi.
Adapun Ir Sjamsirul Alam yang merupakan alumni tertua (angkatan ’68) yang sudah lebih dari separuh usianya berkiprah di pembibitan ayam ras dan ayam lokal yang juga penulis Majalah Infovet, mengemukakan, sudah saatnya kini para mahasiswa, dosen dan praktisi peternakan se-Indonesia harus gemar membaca informasi terkini tentang dunia peternakan agar tidak tertinggal informasi mengenai situasi terkini dari teknologi terbaru dunia peternakan dan kesehatan hewan di Tanah Air.
“Terlebih bagi mahasiswa peternakan, agar memiliki wawasan yang luas mengenai ilmu praktis yang diharapkan berguna saat terjun ke masyarakat kelak,” tukasnya. (SA)
Sumber: Majalah Infovet
No comments:
Post a Comment