Indonesia berupaya meningkatkan rantai pasokan daging merah dan sapi potong, khususnya dari Australia. Hal ini dilakukan antara lain melalui kerja sama dalam Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (the Partnership), dengan difasilitasi oleh Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.
Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Joni Liano, menyampaikan dari program ini diharapkan realisasi investasi dan kerja sama perdagangan kedua negara khususnya di usaha peternakan semakin meningkat.
"Program pelatihan ini menunjukkan komitmen pemerintah Australia dalam mendukung pengembangan industri sapi potong di Indonesia khususnya dalam hal hal pembiakan," katanya melalui pernyataan tertulis, Senin (17/9).
Kegiatan pelatihan yang berlangsung di Serang, Banten, ini dibuka oleh Konsuler Bidang Pertanian Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, George Hughes. Dia menyatakan mendukung penuh kegiatan ini melalui program the Partnership.
Peserta dari pelatihan ini berasal dari perusahaan pembiakan sapi potong dan perusahaan kelapa sawit yang memiliki usaha pembiakan sapi potong terintegrasi. Selain sesi kelas, kegiatan juga dilakukan dengan kunjungan lapangan ke perusahaan peternakan.
Peserta juga akan berkesempatan mengunjungi usaha peternakan di Australia pada 30 September-6 Oktober 2018, difasilitasi oleh the Northern Territory Department of Primary Industry and Resources (DPIR) dan bertempat di Katherine Research Station. Mereka akan mendapatkan pelatihan teori dan praktik.
Perwakilan dari Fakultas Peternakan Unpad, Unang Yunasaf menilai, pelatihan ini menunjukkan kepercayaan Pemerintah Australia terhadap Universitas Padjadjaran. "Apalagi pelatihan ini telah dilaksanakan sejak 2013, dengan alokasi anggaran dari Pemerintah Australia sebesar USD 60 juta," ujarnya.
Sumber: Kumparan
No comments:
Post a Comment